Sejarah Olahraga Bela Diri Boxing

Boxing adalah olahraga kuno yang telah ada selama ribuan tahun. Bukti tertua tentang tinju berasal dari Mesir kuno sekitar tahun 3000 SM. Gambar-gambar yang menggambarkan para petarung yang saling memukul ditemukan di dinding makam dan ukiran batu.

Tinju kemudian diperkenalkan pada Olimpiade Kuno oleh orang Yunani pada akhir abad ke-8 SM. Pertandingan tinju pada Olimpiade Kuno sangat berbeda dari tinju modern. Para petarung tidak mengenakan sarung tinju atau pelindung kepala, dan mereka dapat menggunakan pukulan, tendangan, dan bahkan siku.

Pada abad ke-17, tinju menjadi semakin populer di Inggris. Aturan-aturan baru diperkenalkan untuk membuat olahraga ini lebih aman dan lebih terorganisir. Aturan-aturan ini dikenal sebagai “London Prize Ring Rules”.

Pada tahun 1867, John Graham Chambers, seorang pengusaha Inggris, mengusulkan aturan baru untuk tinju yang dikenal sebagai “Queensberry Rules”. Aturan-aturan ini sangat membatasi gerakan para petarung dan mengharuskan mereka untuk menggunakan sarung tinju dan pelindung kepala.

Queensberry Rules diterima secara luas dan menjadi basis untuk tinju modern. Pertandingan tinju profesional pertama yang menggunakan Queensberry Rules berlangsung pada tahun 1884 di London.

Tinju menjadi olahraga Olimpiade modern pada tahun 1904. Sejak saat itu, tinju telah menjadi salah satu olahraga yang paling populer di dunia. Pertandingan tinju kelas dunia menarik jutaan penonton di televisi dan secara langsung.

Berikut adalah beberapa momen penting dalam sejarah tinju:

  • 1867: Aturan Queensberry diperkenalkan
  • 1884: Pertandingan tinju profesional pertama yang menggunakan Queensberry Rules berlangsung
  • 1904: Tinju menjadi olahraga Olimpiade modern
  • 1915: Jack Dempsey menjadi juara tinju kelas berat dunia
  • 1938: Joe Louis mengalahkan Max Schmeling dalam pertarungan tinju yang sangat ditunggu-tunggu
  • 1958: Rocky Marciano pensiun tak terkalahkan
  • 1960-an: Era tinju emas: Muhammad Ali, Joe Frazier, dan George Foreman menjadi bintang tinju
  • 1974: Muhammad Ali mengalahkan George Foreman dalam “Duel di Zaire”
  • 1980: Mike Tyson menjadi juara tinju kelas berat dunia
  • 1990-an: Era tinju baru: Evander Holyfield, Mike Tyson, dan Lennox Lewis menjadi bintang tinju
  • 2000-an: Generasi baru petinju hebat muncul, seperti Manny Pacquiao, Floyd Mayweather Jr., dan Anthony Joshua

Tinju terus menjadi olahraga yang populer dan menarik di seluruh dunia. Olahraga ini menawarkan banyak aksi dan drama, dan para petarung yang hebat adalah pahlawan bagi banyak orang.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *